Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik dan Budaya
Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Politik
Dalam bidang politik dari kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat di Indonesia menyebabkan semakin hilangnya kekuasaan Politik dan para penguasa Indonesia yang beralih ke tangan Belanda. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
- penerapan sistem indirect rule (sistem pemerintahan tidak langsung) yaitu dengna memanfaatkan penguasa-penguasa tradisional, seperti bupati dan raja yang memerintah atas nama VOC
- munculnya berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap pemerintah Hindia Belanda
- Belanda sangat berpengaruh dalam menentukan kebijakan politik kerajaan karena intervensinya
- Bupati menjadi alat kekuasaaan pemerintahan kolonial. Mereka menjadi pegawai pemerintahan kolonial yang diber gaji. Padahal menurut adat penguasa tradisional tersebut mendapat upeti dari rakyat.
- semakin merosotnya dan bergantungnya kekuasaan raja kepada kekuasaan asing. Bahkan sebagian diambil alih atau di bawah kekuasaan kolonial
![]() |
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda |
- Merosotnya pengaruh dan peran politik penguasa pribumi, menyebabkan mereka mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contohnya Puku Buwono V memerintahkan disusunya serat Centhini, yaitu tentang pengetahuan mistik Jawa. Kemudian pujangga Krator Surakarta, Raden Ngabehi Ronggowasito menulis karya-karya berbentuk prosa. Karyanya yang cukup terkenal berjudul Pustakaraja Purwa (buku tentang raja-raja pada zaman kuno). Selain itu, Mangkunegara IV menulis kitab Wedatama. Paku Alam dan Hamengkubuwono V mendorong dan melindungi Budaya di istana kerajaan.
- Melemahnya ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi sebagai akibat penyederhanaan upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan.
- Runtuhnya kewibawaan tradisional penguasa pribumi akibat tindakan pemerintah Belanda yang menghapus kedudukan mereka secara adat dan menjadikan mereka sebagai pegawai pemerintah.