Konsep Berpikir Sinkronis dan Diakronis

Dalam mempelajari suatu sejarah secara kritis, diperlukan dua kerangka berpikir atau cara berpikir sinkronis dan diakronis (kronologis). Lalu apa perbedaan konsep berpikir sinkronis dan diakronis ?

1. Berpikir Sinkronis

a) Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang
b) Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang berstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit lainnya
c) Menguraikan kehidupan masyarakat secara desktriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian
d) Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis
e) Digunakan dalam ilmu-ilmu sosial seperti geografi, politik, ekonomi, sosiologi, arkeologi, antropologi



2. Berpikir Diakronis

a) Mempelajari kehidupan sosial secara memanjang berdimensi waktu
b) Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat
c) Menguraikan transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan
d) Menguraikan kehidupan manusia secara dinamis
e) Digunakan dalam ilmu sejarah

Konsep berpikir diakronis memandang peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang waktu. Pengertian diakronis yaitu kronologi. Diakrnois secara etimologis dari kata dia yang bearti melintasi atau melewati, dan khronos yang berarti perjalan waktu. 


Diakronis artinya suatu peristiwa berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya, dan tidak berdiri sendiri atau muncul begitu saja.Melalui konsep ini kita dapat melakukan perbandingan serta melihat tahapan perkembangan sejarah dari masa ke masa.

Konsep berpikir sinkronis dalam ilmu sejarah juga diperlukan untuk melengkapi pemahaman yang lebih bik. Dalam ilmu sejarah juga diperlukan untuk melengkapi pemahaman yang lebih baik lagi. Dalam ilmu sejarah dikenal dengan multi-dimensional (Sartono Kartidirdjo).


Dengan pendekatan inis ejarah dipandang sebagai proses yang dinamis, juga memperhatikan berbagai aspek dalam kehidupan sosial yang turut mempengaruhi gerak pertumbuhan dan perkembagnan sejarah. Karena sebuah perubahan dalam peristiwa sejarah senantiasa diikuti oleh perubahan aspek-aspek lainnya.

Dengan menggabungkan konsep berpikir sinkronis dan diakronis, maka akan diperoleh pemahaman bukan hanya tentang “apa” yang terjadi, tetapi juga “mengapa” sesuatu terjadi. Bukan hanya menjelaskan keterkaitan antara bagian, namun juga urutan kronologis dan dinamis dalam durasi waktu. Karena pada dasarkan tidak pernah ada sebuah sistem yang mapan.

Dalam sebuah sistem sosial akan selalu terjadi proses dinamis, pertumbuhan dan perkembangan. Dengan deimikian dapat diketahui kecenderungan-kecenderungan gerak dan perubahan masyarakat serta ke arah mana pertumbuhan dan perkembangan sebuah masyarakat.

Share