Makna Etos Kerja dalam Islam Surah At-Taubah ayat 105

Dalam Surah At-Taubah ayat 105 mengandung pesan mulia agar kita bekerja halal untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan bekerja yang halal, seseorang menjadi bisa mandiri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain lagi.


Makna Etos Kerja dalam Islam – Etos kerja merupakan usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa memiliki etos kerja yang tinggi guna memenuhi kebutuhan hidup di dunia dan akhirat. Allah memerintahkan kita untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Selain bekerja, sebagai hamba kita juga dituntut untuk beribadah kepada Allah dengan khusyuk.

Islam mengajarkan supaya manusia menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Bekerja dilakukan untuk bekal hidup kita di akhirat. Hal ini menunjukkan Islam merupakan agama yang dinamis, menuntut umatnya untuk senantiasa bergerak secara produktif, tidak bermalas-malasan.


Nah dalam islam, bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup hukumnya wajib. Hal ini sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Beliau adalah seorang pekerja keras yang sangat giat. Bekerja tidak hany sunah Rasulullah.saw tetapi juga nabi-nabi pendahulunya. Contohnya saja Nabi Daud a.s., Beliau mencari nafkah dari hasil pekerjaan tangannya sendiri,yakni melunakkan besi.Di tangan nabi Daud a.s., besi bisa dibuat menjadi baju zirah kemudian dijual ke pasar untuk menghidupi diri dan keluarganya dari hasil jualannya. Untuk itu sebagai muslim, kita wajib bekerja keras sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw., dan para nabi-nabi terdahulu.


Allah menciptakan alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Dan untuk memperoleh manfaat dari alam ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras diserta dengna tawakal kepada Allah. Umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dalam beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Hal itu dicontohkan oleh Rasulullah ketika masih kecil beliau sudah bekerja keras dengan menjadi penggembala dan ketika muda beliau berniaga hingga ke Negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur. Rasulullah sangat menjunjung tinggi orang yang memenuhi kebutuhannya dengna hasil keringatnya sendiri daripada menjadi peminta-minta seperti mengemis.
    

Share