Pengertian Qada dan Qadar

Pengertian Qada dan Qadar – Para ulama memiliki beberapa pandangan dalam mengartikan kata Qada dan Qadar. Sebagian ulama mengartikan sama dan sebagian yang lain memberikan arti yang berbeda. 

<a href='https://www.freepik.com/photos/yummy'>Yummy photo created by freepik - www.freepik.com</a>

Pandangan yang membedakan antara Qada dan Qadar, mendefiniskan Qadar dengan  “ilmu Allah Swt. tentang apa yang akan terjadi pada makhluk di masa mendatang. ” Qada adalah “ segala sesuatu yang Allah Swt. wujudkan (adakan atau berlakukan) sesuai dengan ilmu dan kehendaknya.”  Sebagian  ulama yang lain justru menerapkan definisi di atas secara terbalik, yakni  definisi Qada  dan Qadar ditukar.

Pendapat yang menyamakan pengertian Qada dan Qadar berbunyi “bahwa aturan baku yang diberlakukan oleh Allah swt. terhadap alam ini, undang-undang yang bersifat umum, dan hukum-hukum yang mengikat sebab dan akibat”. Pengertian itu diilhami oleh beberapa ayat al-Quran, seperti firman Allah swt. :

Artinya : ““Allah Swt. mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya”.  ( Q.S. ar-Ra’d/13:8)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Qada menurut bahasa berarti “menentukan atau memutuskan”, sedangkan menurut istilah artinya “segala ketentuan Allah swt. sejak zaman azali”. Adapun pengertian Qadar menurut bahasa ialah “memberi kadar, aturan, atau ketentuan”. Menurut istilah berarti “ketetapan Allah swt. terhadap seluruh makhluk-Nya tentang segala sesuatu”. Firman Allah swt :

Artinya : “Yang kepunyaan-Nya lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”.  ( Q.S. al-Furqan/25:2).

Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. telah menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya. Menurut Yasin, iman kepada Qada dan Qadar adalah “mengimani adanya ilmu Allah Swt. yang qadīm dan mengimani adanya kehendak Allah Swt. yang berlaku serta kekuasaan-Nya yang menyeluruh”.

Setiap muslim wajib mengimani Qada dan Qadar Allah Swt., yang baik ataupun yang buruk. Firman Allah Swt.: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Swt. mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah Swt.” (Q.S. al-Hajj/22:70)

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Swt ”. (Q.S. al-Hadīd/57:22).

Iman kepada Qada dan Qadar meliputi 4 prinsip, yaitu sebagai berikut :

  1. Iman kepada ilmu Allah swt. yang Qadim (tidak berpermulaan), dan Dia mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka melakukannya
  2. Iman bahwa semua Qadar Allah swt. telah tertulis di Lauh Mahfuzh
  3. Iman kepada adanya kehendak Allah swt. yang berlaku dan kekuasaan-Nya yang bersifat menyeluruh
  4. Iman kepada Allah swt. adalah zat yang mewujudkan makhluk. Allah swt. adalah Sang Pencipta dan yang lain adalah makhluk.

Qada dan Qadar terasa familiar dengan satu kata, yaitu “takdir”. Bagi manusia dan makhluk lain, ada pandangan takdir baik dan buruk, tetapi dalam pandangan Allah swt. semua takdir itu biak, karena keburukan tidak dinisbatkan kepada Allah swt. Ilmu Allah swt. kehendak-Nya, catatan-Nya, dan penciptaan-Nya semua itu adalah kebijaksanaan, keadilan, kasih sayang, dan kebaikan. Keburukan bukanlah sifat Allah swt. dan bukan pula pekerjaan-Nya. 

Nah teman-teman, bagaimana dengan penjelasan mengenai Qada dan Qadar di atas?? semoga cukup menambah wawasan ya. Sebagai penutup nih, Perhatikakn firman Allah swt. berikut ya.

“Sesungguhnya Allah Swt. tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia Itulah yang berbuat zalim kepada dirinya sendiri” (Q.S.Yunus/10:44).


Share