Artikel sebelumnya, masrafli.com sudah membahas menenai Unsur Intrinsik Cerpen dan Novel. Nah pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Perbedaan Pantun, Syair, Gurindam, Karmina beserta Ciri dan Contoh.
Sebelum itu mari kita bahas arti satu persatu dari pantun, syair, gurindam, dan karmina.
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “petuntun”. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa)
Syair merupakan salah satu jenis puisi. Kata “syair” berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti “perasaan”. Kata syu’ur berkembang menjadi kata syi’ru yang berarti “puisi” dalam pengertian umum. Syair dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan tetapi, dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga syair di desain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang terdiri dari 2 bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.
Sedangkan, Karmina atau juga dikenal dengan nama pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun yang terdiri dari dua baris.
Sekarang, kita lihat Perbedaan Pantun, Syair, Gurindam, Karmina beserta Ciri dan Contohnya.
Pantun
- tiap bait 4 baris
- tiap baris 8-12 suku kata
- bersajak a-b-a-b
- baris 1-2 sampiran, baris 3-4 isi
- asli indonesia
Syair
- tiap bait 4 baris
- tiap baris 9-12 suku kata
- bersajak a-a-a-a
- semuanya berupa isi
- dari sastra Arab
Gurindam
- tiap bait 2 baris
- tiap baris 9-12 suku kata
- bersajak a-a
- baris 1 sebab, baris 2 akibat
- berupa nasihat
1. Kepada orang tua hendaklah hormat
Agar selamat dunai akhirat
2. Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu kelak tersesat
Karmina
- tiap bait 2 baris
- tiap baris 9-12 suku kata
- bersajak a-b
- baris 1 sampiran, baris 2 isi
- berupa sindirain, cemoohan, atau ejekan