Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang


Pergerakan Nasional pada Masa Pendudukan Jepang memiliki beberapa bentuk, yaitu perjuangan terbuka melalui organisasi bentukan Jepang, perjuangan bawah tanah,dan perjuangan bersenjata.

Sejumlah organisasi bentukan Jepang yang menjadi wadah perjuangan Indonesia adalah Gerakan 3A, Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA), Badan Pertimbangan Pusat (Cuo Sangi In), Himpuann Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai), dan Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) yang kemudian menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). 


Kebanyakan organisasi ini dibentuk untuk kepentingan Jepang membangun Negara Asia Timur Raya, tetapi digunakan oleh bangsa Indonesia untuk menghimpun kekuatan.

Perjuangan bawah tanah dilakukan oleh orang-orang yang bekerja di Instansi pemerintah Jepang. Perjuangan bawah tanah terdapat di berbagai daerah seperti Semarang, Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan.Kelompok gerakan bawah tanah di Jakarta antara lain : Kelompok Sukarni, Kelompok Ahmad Subarjo, Kelompok Sutan Syahrir, Kelompok Pemuda.


Perjuangan bersenjata melawan Jepang terjadi di berbagai daerah, antara lain : 

  • perlawanan di Sukamanah, Jawa Barat, dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa pada Februari 1944
  • perlawanan di Cot Plieng, Aceh, dibawah pimpinan Tengku Abdul Jalil pada November 1942
  • perlawanan pasukan PETA di Blitar, Jawa Timur dibawah pimpinan Supriyadi pada Februari 1945
  • perlawanan prajurit-prajurit Giyagun di bawah pimpinan Teuku Hamid di Aceh, November 1944

Demikian artikel mengenai Pergerakan Nasional Masa Pendudukan Jepang. Anda dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Anda juga bisa berkomentar jika dirasa ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan Salam Literasi!
Share