![]() |
Sultan Hasanudin |
Perlawanan Makassar terhadap VOC – VOC sangat membenci Sultan Alauddin dan semua penggantinya, yaitu Sultah Muhammad Said (1639-1653) dan Sultan Hasanuddin (1653-1669) yang memberi kesempatan kepada Inggris, Portugis, Denmark, dan Guajarat untuk berdagang dengan Makassar. Kemudian hal itu mendorong VOC untuk memblokade Makassar. Perang antar VOC dan Makassar pun tidak terhindarkan di tahun 1654-1655. Makassar sulit untuk ditaklukkan karena memiliki persenjataan yang dibeli dari Inggris, Portugis, dan Denmark. Pada akhirnya, VOC terpaksa mengadakan perdamaian dengan Makassar.
Sewaktu VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal Maetsuijker (1653-1678), VOC mengirim armada militer di bawah pimpinan Johan van Dam. Pertempuran antara VOC dan Makassar kembali berkobar. Rakyat Makassar bersemangat mempertahankan kedaulatan wilayahnya sehingga VOC hanya memperoleh sedikit kemenangan saja. Tetapi, di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin, rakyat Makassar tetap melakukan perlawanan.
Lalu VOC menyadari kegigihan dari rakyat Makassar, karena itu VOC menempuh politik adu domba atau devide et impera. VOC mengadu domba Sultah Hasanuddin dengan Raja Bone, Arung Palaka. Pada 21 DEsember 1666, perang kembali terjadi VOC bersekutu dengan Arung Palaka. VOC mengirim balatentara yang didukung oleh 21 kapal perang di bawah pimpinan Cornelis Speelman. Peta kekuatan yang tidak seimbang menyebabkan pasukan Hasanuddin terdesak. Akhirnya Sultah Hasanuddin terpaksa menerima tawaran VOC untuk berdamai di Desa Bungaya pada 18 November 1667.
Demikian artikel mengenai Perlawanan Makassar terhadap VOC. Anda dapat membagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Anda juga bisa berkomentar jika dirasa ada yang kurang jelas. Semoga bermanfaat untuk para pembaca dan Salam Literasi!