Runtuhnya Vietnam Selatan

Runtuhnya Vietnam Selatan – Vietnam Selatan atau Republik Vietnam adalah negara antikomunis yang berdiri dari tahun 1954 hingga 1976 di kawasan Vietnam. Perpecahan Vietnam berawal dari politik Prancis yang mendirikan negara-negara boneka di kawasan Indochina dalam rangka melawan kekuatan Ho Chi Minh.

Salah satu negara bonekanya yaitu Vietnam Bao Dai. Bao Dai adalah Raja Anam dari dinasti yang sejak lama memerintah Annam. Namun, sebagian besar rakyat enggan mengakui Bao Dai sebagai raja. Walaupun demikian pemerintahan Bao Dai, diakui serta didukung oleh Amerika Serikat dan Inggris pada 7 Januari 1950.

Sementara itu, pihak Rusia dan RRCina mengakui Republik Demokrasi Vietnam pimpinan Ho Chi Minh pada 31 Januari 1950. Perjanjian di Genewa pada 20 Juli 1954 menghasilkan keputusan pembagian wilayah Vietnam atas Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.


Namun, tokoh pergerakan Vietnam, Ho Ci Minh, tidak mau menerima hasil perjanjian Genewa. Pembentukan Vietnam Selatan dianggapnya sebagai penghalang tercapaian persatuan seluruh Vietnam.

Bipolarisasi kekuasaan yang terjadi di Vietnam berakibat pada terjadinya perang saudara. Perang terjadi antara Vietnam Utara yang didukung Republik Rakyat Cina dan Vietnam Selatan yang didukung oleh Amerika Serikat. Perang ini dikenal dengan sebutan Perang Vietnam.



Perang Vietnam yang beralngsung pada tahun 1957 hingga 1975. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan Liberal.


 Dua kubu yang saling berperang, yaitu Republik Vietnam (Vietnam Selatan) di satu pihak dan Repbulk Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) di pihak lain. AS,Korsel,Thailand,Australia,Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet dan RRCina mendukung Vietnam Utara yang berideologi Komunis.

Perang Vietnam berakhir setelah jatuhnya ibukota Vietnam Selatan, ke tangan Tentara Rakyat Vietnam atau yang disebut oleh pasukan AS sebagai Vietcong. Pada 29 April 1975 pasukan Vietnam Utara yang dipimpin oleh Jenderal Van Dien Dung melancarkan serangan artileri berat ke ibu kota Vietnam Selatan, Saigon.


Pasukan Vietnam Selatan yang dipimpin oleh Jenderal Nguyen Van Toan tidak mampu mengahadapi serangan yang diarahkan ke arah objek-objek vital di Saigon itu. Pasukan Vietnam Utara bahkan dapat mengibarkan bendera mereka di Istana Kepresidenan Vietnam Selatan.


Jatuhnya kota Saigon mengakhiri pemerintahan Vietnam Selatan. Pada tanggal 30 April 1975, Presiden Baru Vietnam Selatan, Duong Van Minh menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Vietcong. Nama kota saigon kemudian diganti menjadi Ho Chi Minh City, sesuai dengan nama Presiden Vietnam Utara (Republik Demokratik Vietnam).

Menjelang jatuhnya kota Saigon, Amerika Serikat melakukan evakuasi besar-besaran bagi warga negaranya dan penduduk Vietnam Selatnan yang terkait pemerintahan Vietnam Selatan. Banyaknya warga negara yang dievakuiasi memicu digelarnya operasi evakuasi dengan menggunakan helikopter terbesar dalam sejarah yang disebut operasi  Frequent Wind.


Setelah jatuhnya pemerintah Vietnam Selatan, kedua negara ini secara resmi bersatu pada tanggal 2 Juli 1976 menjadi sebuah negara bernama Republik Sosialis Vietnam atau yang biasanya dikenal sebagai Vietnam.


Refrensi dari buku Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial.

Share