
Kata “Sosiologi” pertama kali dipergunakan pada tahun 1839. Sosiologi berasal dari bahasa Latin, socius yang berarti “kawan” dan bahasa Yunani, logos yang berarti “kata” atau “berbicara”. Jadi, definisi sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat atau ilmu tentang kemasyarakatan.
Lahirnya sosiologi di latar belakangi oleh perubahan masyarakat di Eropa barat akibat Revolusi Industri dan Revolusi Prancis. Bisa dibilang saat itu awal mula perkembangan ilmu sosiologi, Banyak orang pada masa itu berharap bahwa Revolusi Industri dan Revolusi Prancis dapat membawa kemajuan bagi semua anggota masyarakat. Pola-pola tradisional ditinggalkan dan muncullah teknologi baru yang mempermudah sekaligus meningkatkan produksi masyarakat.
Tidak hanya munculnya teknologi baru, masyarakat juga berharap dengan adanya Revolusi Prancis, adanya kesamaan (egalite), persaudaraan (fraternite), dan kebebasan (liberte) yang menjadi semboyan revolusi benar-benar akan terwujud.
Revolusi memang telah mendatangkan perubahan, namun juga mendatangkan kekhawatiran yang lebih besar. Timbulnya anarki (situasi tanpa aturan) dan kekacauan (chaos) yang lebih beasr setelah Revolusi Prancis, timbul kesenjangan sosial yang baru antara yang kaya dengan yang miskin akibat dari Revolusi Industri, lalu kelas-kelas sosial semakin terlihat nyata dan konflik antar kelas (kaum buruh dengan kaum borjuis) tidak terhindarkan.
August Comte adalah orang yang pertama kali membuat deskripsi ilmiah atas situasi sosial seperti ini, dan dialah yang pertama kali menggunakan kata “sosiologi”. Auguste Comte melakukan pengamatan dan menerbitkan beberapa buah buku yang berisi tentang pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Comte berpendapat, bahwa ilmu pengetahuan mempunyai urutan-urutan tertentu berdasarkan logika. Penelitian dilakkukan melalui tahapan-tahapan sehingga mencapai tahap terakhir, yaitu tahap ilmiah.
Tercatat bahwa Sosiologi lahir pada tahun 1842, pada saat Auguste Comte menerbitkan bukunya yang merupakan jilid terakhir yang berjudul Positive Philosophy. John Stuart Mill pernah memperkenalkan istilah ethology untuk ilmu kemasyarakatan ini. Namun istilah ini tidak populer. Perkembangan pesat Sosiologi terjadi setelah Herbert Spencer menulis buku “Principles of Sociology“. Sosiologi berkembang pesat di Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman.
Tokoh-Tokoh Sosiologi
Berikut ini dipaparkan beberapa tokoh sosiologi yang memiliki sumbangan pemikiran relatif besar terhadap perkembangan sosiologi.
1. Karl Marx (1818-1883)

Sumbangan utama Karl Marx bagi sosiologi adalah teori mengenai kelas sosial. Ia berpendapat bahwa sejarah masyarakat merupakan sejarah perjuangan kelas sosial. Konflik antara kaum borjuis dan kaum proletar dinamakan perjuangan kelas. Ia meramalkan bahwa suatu saat kaum proletar menyadari kepentingannya sehingga bersatu dan memberontak hingga kaum borjuis terkalahkan dan mereka mendirikan masyarakat tanpa kelas.
2. Emile Durkheim

Kajian Emile Durkheim terhadap gejala atau fenomena sosial antara lain :
- Fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang bersumber pada kekuatan di luar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu serta berada di luar kehendak individu.
- Pembagian kerja, penggunaan mesin serta konsentrasi modal dan tenaga kerja mengakibatkan pembagian kerja dalam bentuk spesialisasi dan pemisahan okupasi yang semakin rinci.
- Solidaritas sosial, yang dibedakan menjadi solidaritas mekanis dan solidaritas organis.
- Klasifikasi sosiologi (sosiologi umum, agama, hukum dan moral, kejahatan dan statistik moral, ekonomi, morfologi sosial, dan bahasan lainnya yang mencakup estetika, teknologi, bahasa, dan perang.