Sistem Ekonomi Sosialis (Perencanaan Sentral/Etatisme/Komunis)

Sistem Ekonomi Sosialis (Perencanaan Sentral/Etatisme/Komunis) – Sistem perekonomian ini sering dianut oleh negara-negara komunis. Sistem sosialis merupakan kebalikan dari sistem kapitaliis karena dalam sistem perekonomian sosialis, negara sepenuhnya menguasai perekonomian. Pada sistem ini pemerintah sepenuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan .Hal ini berarti perekonomian di luar sektor negara tidak boleh hidup dan berkembang. Semua persoalan yang terkait dengan barang apa yang akan diproduksi, bagaimana, dan dalam jumlah berapa barang tersebut akan diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi, semuanya ditentukan oleh pemerintah pusat. Jadi, pemerintah yang akan menjawab dan menyelesaikan masalah ekonomi pokok yang pertama, pemerintah memiliki perencanaan tahunan tentang barang apa yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya.

Pada sistem perekonomian sosialis negara menguasai semua sumber ekonomi yang ada,hak milik perorangan atas modal dan alat-alat produksi tidak diakui, hak milik perorangan dihapuskan. Negara yang menggunakan sistem etatisme antara lain Kuba, Rusia, Rumania, Cina, dan Korea Utara.
    
Ciri-ciri dari sistem ekonomi sosialis adalah sebagai berikut.
  1. Pemerintah mengatur produksi,distribusi,dan konsumsi secara keseluruhan
  2. Barang-barang modal atau alat produksi adalah milik pemerintah
  3. Milik perorangan tidak ada atau tidak diakui,kecuali barang-barang yang sudah dibagikan
  4. Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada
Sistem ekonomi sosialis memiliki kebaikan sebagai berikut.
  1. Pemerintah mengatur distribusi barang-barang sehingga tidak ada kelangkaan barang suatu wilayah
  2. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perekonomian
  3. Tidak ada kesenjangan sosial antar anggota masyarakat
  4. Kemakmuran masyarakat terjamin
Kelemahan sistem ekonomi sosialis antara lain sebagai berikut.
  1. Potensi,inisiatif,dan kreasi warga masyarakat tidak berkembang
  2. Hak milik perorangan akan suatu barang tidak diakui
  3. Kemajuan ekonominya lambat karena kreasi dan inovasi terhambat.

Share