Unsur Intrinsik Cerpen dan Novel


Pernahkan kalian membaca cerpen atau novel? Cerpen dan novel terbentuk dari unsur-unsur yang membangunnya dari dalam, yaitu unsur intrinsik. Berikut ini unsur-unsur intrinsik cerpen dan novel yang dimaksud.

1. Sudut Pandang
Sudut pandang (point of view) menjelaskan posisi pengarang dalam karyanya. Jenisnya adalah sebagai berikut.

a. Sudut pandang orang pertama/akuan, yaitu posisi pengarang sebagai pelaku utama atau sebagai pelaku pendamping. Tokoh menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”.

b. Sudut pandang orang ketiga/diaan, yaitu posisi pengarang menceritakan satu orang tokoh sebagai pelaku utama. Tipe ini disebut sudut pandang orang ketiga pelaku utama. 

Tipe yang lain adalah sudut pandang orang ketiga pelaku pendamping, yaitu pengarang menceritakan tokoh pendamping. 

Tipe terakhir adalah sudut pandang orang ketiga serbatahu, yaitu pengarang menceritakan segala tindak tanduk, perasaan, dan pikiran semua tokoh dalam cerita.

2. Latar
Latar mencakup penggambaran tempat, waktu, dan suasana. Tempat, misalnya di sebuah desa, beranda rumah, luar negeri, atau di pantai. Waktu, misalnya pagi hari, tahun 2012, zaman Jepang, hari Minggu, atau pukul satu dini hari. Suasana, misalnya tegang, mencekam, bising, haru, bahagia.

3. Penokohan
Penokohan mencakup watak atau karakter tokoh dan cara pengarang mendeskripsikannya, misalnya secara langsung tertera dalam naskah, melalui dialog tokoh, suasana di lingkungan tokoh, pikiran-pikiran tokoh, bentuk fisik tokoh, tanggapan tokoh lain terhadap tokoh utama, dan tindakan tokoh.

4. Alur/Plot
Alur adalah jalinan peristiwa dalam kisah. Jenisnya sebagai berikut : 
a. Alur Kronologis/Maju, yaitu cerita disajikan dengan urutan peristiwa secara runtut.
b. Alur Mundur, yaitu cerita dimulai dari peristiwa akhir yang merupakan akibat dari peristiwa awal
c. Alur Gabungan/Campuran, yaitu alur maju dan mundur.

Dalam alur tergambar konflik (tekanan yang bersifat kejiwaan pada diri tokoh, misalnya rasa marah, benci, kecewa, cemburu, gelisah, atau cemas), penyebab konflik (hal yang menyebabkan terjadinya tekanan yang bersifat kejiwaan tersebut), dan peristiwa akibat konflik (sesuatu yang berupa tindakan/reaksi terhadap konflik). 

Melalui alur, dapat juga diketahui bagian yang berupa klimaks (puncak masalah) dan antiklimaks (penyelesaian masalah).

5. Tema 
Tema adalah dasar cerita yang diungkapkan oleh pengarang. Untuk mengetahui tema cerita, kita harus mengikuti seluruh cerita dari awal sampai akhir. Setelah selesai, dapat diajukan pertanyaan, “Apa masalah utama yang diungkapkan dalam cerita tersebut?’ Jawaban yang diperoleh mungkin lebih dari satu, tetapi akan ada jawaban yang paling mendasar yang mempunyai persamaan. 

Hal yang paling mendasar itulah yang ditetapkan sebagai tema cerita, misalnya percintaan, sosial, moral, keagamaan, atau perjuangan. Tema-tema tersebut dapat dipersempit lagi sehingga mencapai gambaraan dasar cerita tersebut secara spesifik.

6. Amanat
Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh si pengarang melalui cerita. Amanat dapat diperoleh melalui peristiwa-peristiwa dalam cerita, dialog antartokoh, atau secara langsung dipaparkan oleh pengarang. Amanat dapat berupa larangan, perintah, atau imbauan, baik terseurat maupun tersirat.

Demikian artikel mengenai Unsur Intrinsik Cerpen dan Novel, semoga bermanfaat dan dapat membantu pembaca menyelesaikan tugas ya. Jangan lupa share jika dirasa perlu dan Terima Kasih.

Share